Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

6 Cara Santri Kabur Dari Pesantren

6 Cara Santri Kabur Dari Pesantren

Santri bukan tawanan dan pesantren bukanlah penjara, kalimat ini harus dipahami oleh masyarakat terlebih lagi bagi orangtua yang memondokkan anak di pesantren.
Kasus kaburnya santri dari pesantren merupakan hal lumrah terjadi di pesantren manapun, artinya setiap santri yang memiliki tekad atau keinginan kuat untuk melarikan diri dari lingkungan pesantren ia bisa saja melakukan berbagai cara agar bisa lolos dari pengawasan.

Meskipun pondok pesantren dalam lingkungan terbatas, dikelilingi pagar atau tembok dan dibarengi dengan pengawasan guru namun hal itu tidak dapat menjadi jaminan kuat untuk mencegah santri kabur, karena pondok pesantren sifatnya adalah lembaga pendidikan bukan penjara, bahkan penjara pun yang menerapkan sistem pengawalan ketat sering kecolongan dari upaya narapidana untuk meloloskan diri.

Pondok pesantren, selain memilki pagar pembatas dan pengawasan guru, untuk mencegah kaburnya santri juga dilakukan pengayoman dan pembinaan intens sehingga para santri merasa betah didalamnya serta tidak berniat melarikan diri.

6 Cara Santri Kabur Dari Pesantren

1. Memanfaatkan Situasi
Pondok pesantren dengan sifatnya sebagai lembagai pendidikan boarding tentunya kerap melakukan berbagai program kegiatan atau acara outdoor bahkan sering mendatangkan tamu dari luar. Pada situasi ini bisa saja santri memanfaatkan kesempatan untuk dapat kabur dengan membaurkan diri bersama tamu dalam keramaian hingga akhirnya ia bisa lolos keluar lingkungan pesantren.

Selain itu ada berbagai situasi lain yang bisa saja dimanfaatkan oleh santri, bahkan saat sholat berjamaahpun hal itu dapat dimanfaatkan untuk kabur karena pada umumnya disaat itu pengawasan renggang.

2. Lompat Pagar/Tembok
Cara ini sangat lumrah terjadi dilakukan banyak santri, melompati pagar atau tembok pesantren merupakan pilihan tepat bagi santri jika pintu gerbang utama pesantren dijaga ketat oleh satpam keamanan. Namun melakukan tindakan melompati tembok pesantren umumnya mendapati resiko besar, terlebih lagi jika lingkungan pesantren jauh dari perkampungan. Karenanya hal ini hanya dilakukan kaum santri yang memiliki keberanian tingkat tinggi.

Setiap sudut atau sisi tertentu pada bangunan tembok atau pagar pesantren pasti terdapat titik aman atau kelemahan dari pengawasan. Para santri yang bertekad untuk kabur tentu berfikir keras untuk menemukan titik itu.

3. Masuk Ke Mobil Orangtua
Hal ini sangat nyeleneh namun benar-benar terjadi, dimana orangtua berperan untuk membantu anaknya kabur dari lingkungan pesantren. Membawa anak keluar dari pesantren tanpa izin kepada pengasuh atau guru. Hal itu dilakukan dengan cara memasukkan anaknya ke dalam mobil sehingga bisa lolos keluar dari lingkungan pesantren dengan mudah.

Entah itu keinginan orangtua sendiri atau permintaan anak, namun apapun alasannya orangtua tetap salah dan bahkan dengan sengaja menciderai aturan pesantren dan mengajarkan hal yang tidak baik untuk anaknya sendiri.

Selain memanfaatkan mobil orangtua, seorang santri juga dapat dengan mudah kabur dari pesantren dengan memanfaatkan jasa teman atau kerabatnya yang berkunjung ke pesantren.

4. Mencuri Atau Memanipulasi Surat Izin
Untuk dapat keluar dari pintu gerbang pesantren, umumnya santri harus mendapat surat izin resmi dari guru atau pengasuh. Dengan menunjukkan surat izin itu kepada satpam atau petugas maka santri tersebut akan dipersilahkan keluar dengan leluasa.

Untuk mengelabuhi satpam yang bertugas di pintu gerbang pesantren seorang santri bisa saja melakukan pencurian dengan mengendap masuk ke kantor pengasuhan dengan maksud mengambil surat izin dan mengisi formulir sendiri atau mereka bisa saja mengambil surat izin pada saat lengahnya perhatian dan pengawasan guru.

Selain itu, surat izin dapat dicopy atau ditiru setempelnya dengan mudah. Pada masa sekarang ini dunia percetakan semakin canggih, cukup dengan membawa contoh surat dan contoh cap stempel ke toko percetakan maka hasil duplikat diterima dalam waktu singkat 

5. Menyamar
Kasus ini jarang terjadi namun benar-benar nyata dan terkesan unik, dimana santri menyamar dan berperan layaknya orang asing sehingga dengan leluasa bisa kabur melalui gerbang pesantren dengan mudah.

Biasanya hal ini terjadi pada saat pesantren sedang melakukan renovasi atau pembangunan, situasi itu dapat dimanfaatkan santri dengan melakukan penyamaran layaknya seorang kuli bangunan sehingga lolos dari perhatian satpam yang bertugas.

6. Run Away
kabur tanpa strategi dengan berlari tanpa memperdulikan situasi sekitar. Biasanya hal ini terjadi pada santri yang sudah lepas kontrol mungkin saja disebabkan hal yang mendesak seperti menghindari hukuman atau mungkin terjadi konflik dengan sesama santri.

Kesimpulan
Kenapa santri kabur dari pesantren.? Jika dirunut permasalahannya selalu bermuara pada perasaan tidak nyaman atau tidak betah, namun ada pula yang hanya sekedar mencoba, menguji adrenalin atau keberanian, selain itu ada juga santri kabur karena dipengaruhi teman sesama santri.
Pada hakikatnya setiap santri yang bertekad ingin kabur, ia bisa saja melakukan berbagai manuver cara untuk mencapai tujuannya.

Untuk menanggulangi kasus santri kabur dari pesantren, seharusnya pihak pesantren harus melakukan berbagai upaya. Mencegah santri agar tidak kabur dari pesantren tidak bisa hanya sekedar membentengi lingkungan pesantren dengan tembok menjulang tinggi dan pengawasan super ketat.

Namun pondok pesantren harus mengedukasi santri melalui pembinaan dan pengayoman serta menerapkan berbagai program pendidikan yang menyenangkan sehingga para santrinya merasa betah dan kerasan berada dilingkungan pesantren.

Selain itu, guru dan pengasuh harus benar-benar memperhatikan kondisi para santrinya, benar-benar memberi perhatian pada saat santri mendapati masalah atau konflik sehingga para santri merasa nyaman mendapat perdilindungan.

4 komentar untuk "6 Cara Santri Kabur Dari Pesantren"

  1. Huh semoga aja saya gk seperti itu Amiin

    BalasHapus
  2. anjir pondoku malah full digital learning
    asli ribet sumpah mungkin gak lama lagi aku bakalan pindah

    BalasHapus
  3. full cctv, cara ngelewatin nya gmn?

    BalasHapus