Memahami Ilmu Tasawuf: Dari Definisi dan Ruang Lingkupnya

Daftar Isi
Memahami Ilmu Tasawuf: Dari Definisi dan Ruang Lingkupnya

Tasawuf merupakan salah satu cabang ilmu dalam Islam yang secara khusus membahas aspek spiritual dan penyucian jiwa manusia. Ilmu ini tidak hanya penting sebagai kajian teoritis, tetapi juga sebagai praktik kehidupan bagi mereka yang ingin menapaki jalan menuju Allah (suluk) secara lebih mendalam.

Dalam konteks perkuliahan di perguruan tinggi Islam, tasawuf diajarkan tidak hanya sebagai warisan intelektual Islam, tetapi juga sebagai jawaban atas kegersangan batin manusia modern.

Definisi, Istilah, Makna Tasawuf, dan Ruang Lingkup Kajian Tasawuf

A. Etimologi (Asal Usul Istilah Tasawuf)

Para ulama memiliki beragam pendapat mengenai asal-usul istilah "tasawuf", antara lain:

  • Ṣūf (صُوف) – berarti wol: Dikenakan oleh para zahid sebagai simbol kesederhanaan dan penolakan terhadap kemewahan dunia.
  • Ṣafā’ (صَفَاء) – berarti kemurnian atau kesucian hati.
  • Ashḥāb aṣ-Ṣuffah – kelompok sahabat Nabi yang tinggal di serambi Masjid Nabawi, hidup sederhana dan sepenuh hati dalam ibadah.

Menurut Harun Nasution, istilah "tasawuf" memang belum dikenal pada masa Nabi dan sahabat, namun substansinya telah diamalkan dalam kehidupan mereka: zuhud, wara’, ikhlas, dan mahabbah kepada Allah.

B. Terminologi (Definisi Tasawuf Menurut Para Ahli)

Beberapa definisi tasawuf dari berbagai perspektif:

  • Imam Al-Qusyairi (465 H)

        “Tasawuf adalah akhlak yang diteladankan oleh Rasulullah SAW yang dijalankan secara lahir dan          batin.”

  • Al-Ghazali (505 H)

        “Tasawuf adalah membersihkan hati dari selain Allah, menghiasi diri dengan akhlak Nabi, dan                 berusaha meninggalkan hawa nafsu.”

  • Ibn Khaldun (808 H)

        “Tasawuf adalah komitmen terhadap akhlak mulia dan meninggalkan kenikmatan dunia demi                 akhirat.”

  • Prof. Dr. Harun Nasution
        “Tasawuf adalah ajaran Islam yang mengajarkan bagaimana agar seorang Muslim mendekatkan             diri kepada Allah melalui jalan rohani.”

  • Sayyid Hossein Nasr

        “Tasawuf merupakan inti spiritual Islam dan cara untuk menyelaraskan dimensi batiniah manusia             dengan realitas ilahi.”

C.  Makna Esensial Tasawuf

Tasawuf bukan sekadar ilmu tentang ruhani. Ia adalah praktik hidup yang menekankan:

  • Kesadaran akan kehadiran Allah (muraqabah)
  • Pembersihan hati dari penyakit batin (riya’, ujub, hasad, dll)
  • Pencapaian maqam-maqam ruhani (tobat, sabar, tawakal, ridha, syukur, cinta)

Makna tasawuf juga erat dengan prinsip tazkiyatun nafs (penyucian jiwa) dan tahalli wal takhalli (menghiasi dan mengosongkan hati dari sifat buruk).

D. Ruang Lingkup Kajian Tasawuf

Kajian tasawuf mencakup aspek yang luas dan multidisipliner. Ruang lingkupnya dapat dikelompokkan sebagai berikut:

Aspek Teoretis (Ilmiah dan Filsafat Sufi)

  • Landasan tasawuf dalam Al-Qur’an dan Sunnah
  • Konsep maqamat (stasiun spiritual) dan ahwal (keadaan batin)
  • Pembahasan tentang ma'rifat, mahabbah, fana’, baqa’, dan ittihad

Aspek Praktis (Amaliyah Sufistik)

  • Latihan spiritual: dzikir, khalwat, muraqabah
  • Praktik tarekat dan riyadhah nafs
  • Adab dan metode bimbingan mursyid kepada murid

Aspek Historis

  • Tokoh-tokoh besar tasawuf dan pemikirannya (seperti Hasan al-Bashri, Al-Junayd, Rabi’ah al-Adawiyah, Al-Ghazali, Ibn Arabi)
  • Perkembangan tasawuf dari klasik hingga kontemporer
  • Peran tasawuf dalam penyebaran Islam (di Nusantara, tasawuf berkembang melalui tarekat seperti Qadiriyah, Naqsyabandiyah)

Aspek Sosial-Etis

  • Pengaruh tasawuf terhadap pembentukan akhlak masyarakat
  • Tasawuf dalam konteks pendidikan dan dakwah
  • Tasawuf sebagai alternatif pendekatan terhadap problem mental-spiritual modern

E. Kesimpulan

Tasawuf adalah jalan panjang menuju kedekatan dengan Allah. Dalam pendidikan tinggi Islam, tasawuf bukan hanya ilmu untuk dikenali, tetapi juga amalan untuk dijalani. Ia membentuk kepribadian yang penuh adab, jujur, sabar, dan mencintai Allah di atas segalanya.

Maka sangat tepat jika tasawuf menjadi mata kuliah wajib di banyak perguruan tinggi Islam karena ia menjawab keresahan zaman dengan pendekatan hati yang lembut namun kuat.

Referensi Bacaan :

  1. Al-Ghazali, Iḥyā’ ‘Ulūm al-Dīn, Beirut: Dar al-Fikr, 2005.
  2. Al-Qusyairi, Al-Risālah al-Qusyairiyyah, Mesir: Dar al-Ma’ārif, 1995.
  3. Harun Nasution, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya, Jakarta: UI Press, 1985.
  4. Nasr, Sayyed Hossein, Sufi Essays, Chicago: ABC International Group, 1991.
  5. Zuhri, M. (2018). Tasawuf: Teori dan Aplikasi, Jakarta: Prenada Media.
  6. Ibrahim Basyuni, Filsafat Tasawuf, Surabaya: Risalah Gusti, 1996.
  7. Annemarie Schimmel, Mystical Dimensions of Islam, Chapel Hill: University of North Carolina Press, 1975.