Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Menghadapi Pimpinan Arogan Dan Tidak Adil

Menghadapi Pimpinan Arogan Dan Tidak Adil
Sebuah organisasi dalam lini manapun akan mendapati guncangan jika pimpinan tidak mampu mengakomodir bawahannya dengan baik, entah itu organisasi lembaga, perusahaan maupun pemerintahan negara.

Tidak sedikit orang yang berkeluh kesah dengan sikap atasannya. Seorang karyawan merasa tidak nyaman karena merasa diperlakukan tidak adil atau pekerja yang mendapat tekanan dari atasannya yang dinilai berperilaku semena-mena atau bahkan seorang bawahan yang selalu merasa dijadikan bahan pelampiasan amarah oleh atasannya sendiri.

Saat Berhadapan Pimpinan Arogan Dan Tidak Adil

Apakah posisi sekarang ini bekerja memiliki atasan.? 
Mungkin saja kamu pernah merasa atasan atau pimpinanmu bersipat arogan atau kamu menilai sikapnya tidak adil dan ingin menang sendiri.

Apakah itu berdasarkan analisis atau hanya sekedar menduga saja.?

Hal yang perlu kamu bahwa seorang atasan atau seorang pemimpin yang memiliki ruang kuasa memang harus dihargai karena mereka mempunyai kedudukan yang lebih tinggi, terlebih lagi jika ternyata ia hak preogatif mutlak seperti pemilik sebuah instansi yang juga sebagai pimpinan.

Selanjutnya, kamu harus menyadari bahwa dalam dunia pekerjaan, selama kamu berada dibawah kepimpinan seseorang maka sepersekian persen hidupmu akan diatur baik waktu dan perilakumu akan diurusi oleh atasanmu.

Dalam lingkungan kerja, seorang pimpinan bersikeras menetapkan sejumlah aturan kepada bawahannya namun ia sendiri berperilaku sesuka hati bahkan mungkin melanggar aturan yang ia buat sendiri. Fenomena itu bukanlah hal baru

Mempermasalahkannya atau tidak menerima hanya akan menciptkan masalah pada dirimu sendiri.

Pada artikel ini saya menguraikan tulisan khusus buat kamu yang merasa atasanmu bersikap arogan, sombong, tidak adil atau hal buruk lainya

Tidak perlu menyibukkan diri untuk mencari cara menghadapi Pimpinan Arogan Dan Tidak Adil, namu cukup memahami situasinya saja sehingga nantinya kamu tidak salah menyikapi atau membuat keputusan yang salah yang akhirnya membuatmu menyesal

1. Pimpinan Merasa Selalu Benar
Mungkin sebagian orang tidak sepakat dengan hal ini dengan dasar pembuktian bahwa terdapat pimpinan bijaksana yang diakui dalam catatan sejarah. Namun saat ini kita tidak sedang menelisik sejarah.

Kamu harus sadar, mesikipun pimpinan mu adalah sosok humanis yang kerap menyatakan siap dikritik dan menyuarakan demokrasi pada kenyatannyaa tidak demikian. Sejatinya hampir tidak ada pemimpin dimasa sekarang yang benar-benar siap dikritik dan sungguh-sungguh mengedepankan demokrasi.

Kamu tidak perlu heran jika ternyata pimpinan yang kamu kira terbuka dan loyal secara tiba-tiba membuat keputusan sendiri atau memaksakan pendapatnya adalah kebenaran mutlak yang tidak dapat ditawar.

Hal ini dapat dimaknai bahwa pimpinan selalu merasa benar, kendatipun sudah sangat tampak ia berlaku tidak adil seperti membuat keputusan dengan mengedepankan kepentingan pribadi atau nepotisme, ia akan tetap merasa hal itu adalan kebenaran.

2. Pemimpin Suka Menguji Coba
Dalam situasi tertentu, pada sikap seorang pemimpin cenderung memberi terapi mental kepada bawahannya dengan melakukan skenario atau menonjolkan sikap yang mengundang atmosfer perhatian bawahan.

Hal itu dilakukan dengan tujuan menguji ketanggapan dalam sektor kerja. Kendatipun hal ini jarang terjadi atau hanya pada kalangan pemimpin terentu namun tidak menutup kemungkinan itu terjadi pada pemimpinmu.

3. Pemimpin Tidak Menyukaimu
Banyak terjadi disektor kerja lembaga atau perusahaan swasta. Seorang pemimpin dengan sengaja bersikap arogan atau bahkan berlaku tidak adil terhadap oknum bawahannya, hal itu dilakukan karena didsari rasa tidak suka dengan maksud membuat bawahan itu tida merasa nyaman hingga memutuskan untuk berhenti.

Sangat jarang seorang pemimpin dilingkungan kerja memecat karyawan atau bawahannya secara terang-terangan demi menjaga penilai negatif dari publik masyarakat.

Dengan membuat sang bawahan tidak merasa nyaman sejatinya dapat dimaknai memecat secara tidak langsung. Jika kamu sering mendapat teguran atau kerap dipersalahkan dan ide gagasanmu sering dianggap seperti angin berlalu sampai kepada pimpinanmu berlaku arogan dan menunjukkan sikap tidak adil, mungkin saja hal itu disebabkan karena keberadaanmu tidak disukai

4. Pimpinan Berkepribadian Buruk
Sejatinya, seorang pemimpin memiliki kemampuan leadership yang mumpuni sehingga mampu menahkodai bawahan dengan mengedepankan sikap bijaksana serta menjadi rool mode (teladan)

Jika kamu sudah melakukan analisa diserta pembuktian, ternyata kamu benar-benar mendapati pimpinan yang berlaku arogan dan tidak adil dalam bersikap maka dapat disimpulkan bahwa sang pimpinan itu berkepribadian buruk.

Pemimpin berkepribadian buruk juga dapat dimaknai dengan kehilangan moralitas, sudah dapat dipastikan hal itu cenderung menciptakan konflik dengan bawahannya.

Fatalnya, ia tidak pernah mengakui kesalahan itu ada pada dirinya bahkan kerap menyalahkan bawahannya dengan mengumbar opini kepada siapapun dengan kapasitasnya sebagai pemimpin.

Kesimpulan
Jika kamu merasa atasan dilingkungan kerjamu bersikap arogan dan tidak adil maka kamu tidak perlu melakukan perlawanan. Hanya ada dua pilihan yaitu berhenti atau bertahan dengan menerima apapun yang harus terjadi.

Jika kamu masih merasa membutuhkan pekerjaan dan belum menemukan pekerjaan baru maka sebaiknya kamu harus bertahan menerima kenyataan.

Melawan seorang atasan bukanlah tindakan solitif untuk mengubah keadaanmu menjadi lebih baik, terlebih lagi kamu bekerja pada lembaga atau perusahaan miliki atasanmu sendiri. Melakukan perlawanan hanya akan membuatmu semakin terpuruk.

Seorang pemimpin yang ingin menang sendiri, mementingkan diri dan koleganya (nepotisme), merasa selalu benar atau bahkan suka mencari korban untuk dipersalahkan hakikatnya itu akan merugikan dirinya sendiri.

Posting Komentar untuk "Menghadapi Pimpinan Arogan Dan Tidak Adil"