Logika Ikhlas Dan Sejahtera Di Pondok Pesantren

Table of Contents
Logika Ikhlas Dan Sejahtera Di Pondok Pesantren

"Bekerjalah dengan ikhlas untuk mendapatkan keberkahan dan jangan bekerja mengharap gaji, karena kamu tidak akan pernah merasa cukup, kejarlah keberkahan dengan bekerja secara ikhlas"

Bagi orang yang pernah bekerja di lembaga Pondok Pesantren, kalimat diatas merupakan hal sangat biasa didengar atau bahkan mungkin sering digaungkan.

Sebenarnya kalimat tersebut mengandung makna positif yang sangat mendalam. Jika dipahami dari sudut pandang keimanan bahwa bekerja bukan hanya sekedar mengejar pendapatan tapi harus menjadikan pekerjaan itu bernilai ibadah.

Adapun pendapatan dari hasil pekerjaan itu disyukuri, digunakan pada hal-hal yang tepat dan bermanfaat sesuai kebutuhan.

Namun pada prespektif lain kalimat tersebut akan bermasalah jika kebutuhan tidak terpenuhi dengan baik dan layanan yang tidak layak sehingga menimbulkan konflik sosial.

Ikhlas Dan Sejahtera

Ada banyak sajian makna dari kata "iklhlas" yang paling populer adalah pemikiran Imam Al- Ghazali (1975)  yaitu melakukan segala sesuatu dengan disertai niat untuk mendekatkan diri kepada Allah dari segala bentuk ketidakmurnian selain taqarub illallah.

Artinya melakukan segala sesuatu baik itu amal ibadah atau pekerjaan niatnya hanya kepentingan ibadah mendekatkan diri kepada Allah, bukan karena selain Allah.

Selain itu, Ikhlas juga dimaknai dengan perbuatan yang dilakukan setulus hati dan totalitas dari diri sendiri tanpa unsur paksaan dari orang lain atau bermaksud berharap kepada orang lain.

Sejahtera maknanya dalam KBBI adalah situasi damai, makmur, nyaman dan tentram. Dapat diartikan situasi hidup yang berkecukupan atau terpenuhi segala kebutuhan primer dimulai dari sandang, pangan dan papan.

Logika Ikhlas Dan Sejahtera Di Pondok Pesantren

Anda seorang guru yang bekerja dan menetap tinggal di pesantren, diberikan pelayanan tempat tinggal yang layak, kebutuhan makan tersedia dan mendapatkan honor (gaji) yang bisa menopang kebutuhan penunjang lainnya seperti paket pulsa, BBM saat anda ingin bepergian keliling komplek dan kota. Selain itu dari honor yang anda dapatkan itu cukup jika sesekali anda ingin membeli makanan tambahan seperti jajanan nasi goreng, bakso, gorengan dan bahkan anda juga bisa menabung sebesar 100rb - 300rb setiap bulannya. Sehingga anda bisa membeli pakaian beberapa bulan sekali.

Pada situasi ini, hidup anda sudah dikategorikan bekecukupan. Anda hanya perlu memfokuskan diri pada pekerjaan dan menikmati hidup serta tidak terkontaminasi dengan pengaruh dunia luar, sehingga anda merasakan kenyamanan dan kedamaian. Inilah yang disebut sejahtera di lingkungan pesantren.

Dengan semua itu anda akan mudah memulai keikhlasan, namun sebaliknya jika kebutuhan hidup anda belum terpenuhi, terlebih lagi anda sudah berumah tangga yang memiliki tanggung jawab besar terhadap istri dan anak maka untuk ketenangan batin pun sulit anda dapatkan, semakin jauh dari keikhlasan.

Sudut Pandang Lain

Yang menjadi masalah adalah jika anda menambah saluran pengeluaran dengan mengedapankan keinginan seperti belanja barang yang tidak penting, terlalu royal saat memegang sejumlah uang atau membeli barang dengan cara kredit.

Bahkan, meskipun saluran pengeluaran itu bersifat positif seperti mengirim uang belanja bulanan kepada orangtua atau membantu biaya sekolah saudara kandung dan lain sebagainya. hal inipun akan bermasalah jika honor anda tidak mampu menopangnya.

Perlu anda pahami bahwa pendapatan dari hasil bekerja di lembaga pondok pesantren tidak mampu memperkaya diri atau mendapat pelayanan seperti perusahan dan instansi pemerintah. Situasinya sangat jauh berbeda, terlebih lagi jika administrasi dan ekonomi pesantren tersebut belum terorganisir dengan baik. Jika pun adan memanuver cara dengan memanfaatkan peluang membangun bisnis di pesantren dapat dipastikan pada akhirnya akan menuai konflik sosial.

Jika anda ingin memperkaya diri dengan impian yang besar, maka sebaiknya anda tidak bekerja di pondok pesantren meskipun anda mencintai dunia pesantren.

Rasulullah mengajarkan cara untuk menjadi kaya dapat ditempuh dengan berbisnis dan berdagang, anda cukup mendalami limu dan menggelutinya, satu hari nanti saat impian anda tercapai, bangunlah pondok pesantren milik anda sendiri.

Bagaimana Seharusnya
Seharusnya anda bisa mengontrol diri dan mengenal situasi di lingkungan pesantren, anda bisa mendapatkan hidup yang layak namun harus membatasi standar keinginan.

Di Pondok pesantren, permasalahan anda dapati bukan hanya perihal honor atau gaji namun juga sejumlah problem yang harus anda hadapi dengan kebesaran jiwa, seperti konflik sesama rekan atau dengan pimpinan karena perbedaan pandangan, kritik dan teguran dari pimpinan sampai kepada kasus pelanggaran santri yang harus anda tangani.

Seharusnya anda bisa bertahan dengan kondisi apapun di pesantren, karena diluar sanapun anda belum tentu mendapatkan tempat dan pelayanan yang lebih baik.

Di lingkungan pesantren, hidup anda tercover dan terjaga terlebih lagi dengan urusan ibadah. Ada banyak cara yang bisa anda lakukan untuk menuai pahala, selain itu diri anda tentunya dihormati dan dimuliakan sebagai guru pesantren.