Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mahfudzhat Tentang Seruan Menuntut Ilmu

Mahfudzhat Tentang Seruan Menuntut Ilmu


الحَثُّ عَلَى التَعَلُّمِ

Seruan Munutut Ilmu


العَالِمُ كَبِيْرٌ وَإِنْ كَانَ حَدَثًا

Orang yang berilmu itu dianggap besar walaupun umurnya masih muda

وَالجَاهِلُ صَغِيْرٌ وَإِنْ كَانَ شَيْخًا

sedangkan orang yang jahil (bodoh) dianggap kecil walaupun umurnya sudah tua

تَعَلَّمْ فَلَيْسَ المَرْءُ يُوْلَدُ عَالِمًا

Belajarlah/ Tuntutlah ilmu, karena tidak ada orang yang dilahirkan dalam keadaan berilmu

وَلَيْسَ أَخُوْ عِلْمٍ كَمَنْ هُوَ جَاهِلُ

Dan tidaklah sama orang yang berilmu dengan orang bodoh

وَإِنَّ كَبِيْرَ القَوْمِ لاَعِلْمَ عِنْدَهُ 

Dan sesungguhnya seorang tokoh terpandang padasuatu kaum yang tidak berilmu itu

صَغِيْرٌ إِذَا الْتَفَّتْ عَلَيْهِ المَحَافِلُ

Dia akan dianggap menjadi kecil tatkala berkumpul bersama orang-orang di dalam suatu perkumpulan.


Penjelasan Mahfudzhat Tentang Seruan Menuntut Ilmu

Kebesaran seorang manusia itu tidak dilihat dari usianya, namun dari ilmunya, seorang yang memiliki ilmu akan mendapat tempat terhormat dimata manusia meskipun ia masih berusia muda, begitu juga sebaliknya seseorang yang berusia tua, jika ia tidak berilmu maka dia dipandang rendah bahkan tidak berharga dimata manusia.

Manusia itu harus belajar, menuntut ilmu agra ia mengetahui banyak hal di dunia ini sebagai bekalnya menjalani hidup, karena setiap manusia yang terlahir dalam keadaan tidak berilmu dan Pastinya tidak akan pernah sama jalan hidup orang yang bodoh dan berilmu.

Seorang tokoh atau dituakan dalam masyarakat, dia akan selalu dianggap kecil, tidak dihormati jika dia tidak berilmu, saat ia berkumpul dengan banyak orang dia akan selalu direndahkan.

Posting Komentar untuk "Mahfudzhat Tentang Seruan Menuntut Ilmu"