Hati-Hati Dengan Penjilat Dalam Dunia Kerja

Daftar Isi
Dalam dunia kerja, baik itu Perusahaan, Instansi Lembaga  atau bahkan Paguyuban Organisasi, kaum penjilat kerap menjadi momok menjadi sumber permasalahan (kesenjangan sosial) antar pekerja, hal ini sudah menjadi rahasia umum, kaum penjilat selalu berada pada garda terdepan dalam unjuk kerja.

Hati-hati dalam menghadapi kaum penjilat, itu sangat perlu dalam dunia kerja, sehebat apapun anda dengan segudang prestasi atau keahlian itu tidak akan berarti apa-apa saat anda harus berurusan dengan kaum penjilat, terlebih lagi jika anda membuat suatu kesalahan, meskipun itu masalah kecil, akan menjadi masalah besar karena digoreng kaum penjilat.

Menghadapi kaum penjilat, sebenarnya tidak begitu rumit, cukup didiamkan saja dan tidak perlu ditanggapi segenap argumentasinya, menjaga sikap dan ucapan kata serta tidak menunjukkan kemampuan di depan mereka.

Hati-Hati Dengan Penjilat Dalam Dunia Kerja
Namun tetap saja para penjilat selalu menjadi tantangan terbesar dalam dunia kerja, sering muncul spekulasi publik akibat opini yang disebar sehingga memicu penilaian negatif dari atasan atau pimpinan, inilah yang menjadikan dunia kerja itu mendapati keseruan tersendiri.

Siapakah Mereka Para Penjilat..?
Mungkin anda salah satunya..? semoga saja tidak


Beberapa Ciri-Ciri Penjilat Dalam Dunia Kerja

1. Rajin dan Semangat Kerja Meningkat Saat Ada BOS
Saat pimpinan berada dilokasi kerja, kaum penjilat biasanya tampil dengan maksimal, apapun dilakukan untuk menarik perhatian atasan, si penjilat akan terus berusaha untuk meyakinkan atasan untuk menunjukkan bahwa dia punya andil dalam kinerja.

Tujuannnya tidak lain adalah untuk mendapatkan apresiasi atau pengakuan dari atasan bahwa dia mampu melakukan banyak hal, segala upaya akan dilakukan penjilat untuk mendapat pujian atau pengakuan, meskipun itu menjatuhkan rekan kerja lainnya.

Hal ini juga terjadi dalam komunikasi Group Sosial (Media Sosial), terlebih lagi jika atasan berada didalam group, si penjilat tidak akan sungkan-sungkat mengkritik atau mempublikasi kesalahan atau kekurangan bawahan atau rekan kerjanya.

Itu dilakukan dengan dalih evaluasi atau menyatakan bahwa itu memang pekerjaannya sebagai pengontrol, jikapun dia diprotes orang lain, maka dia akan berdalih dengan pernyataan bahwa yang dilakukankannya itu adalah bentuk progres untuk kemajuan bersama.

Namun tetap saja orang lain sudah dijatuhkannya tanpa ada rasa kasihan atau prihatin.

Secara ajaran agama, khususnya syariat islam, ini merupakan sikap yang buruk, apapun alasannya, tidak bisa seorang mengumbar kesalahan orang lain, jikapun ia bermaksud memperbaikinya, maka ia bisa melakukannya secara langsung, berdialog atau menasehati orang yang dianggap salah, namun jika diumbar atau kritik didepan umum, pastinya ada niat lain yang mengarah pada konotasi negatif.

2. Merasa Diri Paling Berguna
Salah satu ciri-ciri penjilat lainya adalah merasa paling hebat dan berpengaruh bagi perusahaan atau lembaga, mereka biasanya sering berkoar-koar dengan maksud menunjukkan bahwa mereka berperan dalam mengelola dan memajukan, namun tetap saja mereka terus menjatuhkan orang lain.

Disaat ada hasil karya atau unjuk kerja, mereka akan tampil seolah-olah mereka yang berbuat.

3. Suka Memanfaatkan Rekan Kerja
Pada point ini sudah masuk pada ranah kejahatan, salah satu tipikal penjilat adalah mahir dan lihai memanfaatkan kehebatan dan keahlian orang lain, mereka tampil seolah-olah menjadi pendukung padahal mereka hanya memanfaatkan.

Memanuver keadaan dari usaha atau kelelahan orang lain yang bekerja namun mereka yang mendapatkan nama atau pujian, lebih parah lagi disaat kinerja orang mendapati hasil yang tidak baik, mereka juga akan tampil sebagai pengkritik.

4. Suka Memuji-Muji Atasan
Ini sudah diketahui semua makhluk manusia, bahwa ciri khas kaum penjilat adalah watak munafik, suka memuji-muji atasan didepan, umumnya ini dinamakan pasukan "Yes Boss", apa saja kata bos mereka support dan memujinya.

Seakan-akan mereka sendiri yang tampil berpihak pada atasan dan membelanya dalam situasi apapun, namun sebenarnya yang dilakukan itu semata-semata untuk mendapatkan perhatian dengan harapan apresiasi atau penghargaan atau jabatan.

Kaum penjilat memuja-muji atasan didepan dan mencemoohkan dibelakang, itu sudah menjadi kebiasaan, terkadang mengajak orang lain untuk ikut-ikutan mengkritisi atasan dari belakang.

5. Suka Mengadu Domba
Inilah puncak keajahatan kaum penjilat dalam dunia kerja, mereka suka mengadu domba antar pekerja, hal itu tidak dilakukan secara langsung tapi dirasakan jika ditelaah mendalam.

Dalam perusahaan atau lembaga kerap kali terjadi gesekan atau kesenjangan komunikasi antar pekerja dan para penjilat mengambil keuntungan dari konflik itu.

Penjilat biasanya mengkritisi kesalahan seseorang dengan mengajak orang lain untuk berpendapat, namun bahan argumentasi atau dilaog mereka disampaikan lagi ke orang lainnya dengan dalih alasan diskusi menuai solusi, padahal orang lain sudah mengalami konflik karenanya, suatu waktu dia akan datang bak super hero, palawan pembela kebajikan.

Hati-Hati Dengan Penjilat Dalam Dunia Kerja

Itulah beberapa ciri-ciri Penjilat Dalam Dunia Kerja, mereka itu tidak bisa dilawan secara langsung, karena pada hakikatnya mereka suka berdalih memberi alasan untuk menepis tuduhan, terlebih lagi jika mereka memilki jabatan penting dan punya kekuasaan.

Mereka kaum penjilat sebenarnya tidak mendapati ketenangan hidup, kondisi hidup mereka selalu gundah dan pastinya mereka tidak mendapat respect dari rekan dari bawahan atau rekan kerja, umumnya para pekerja lebih memilih diam dari pada menghadapinya
Berdebat menghadapi penjilat, itu merupakan tindakan kosong tidak akan menuai hasil apapun, penjilat akan terus menjilat demi tercapaianya tujuan, sementara kita ada batasan akal sehat.
Sejatinya kaum penjilat tidak sadar akan dirinya, merasa diri paling benar dan suka menyalahkan orang lain, pergaulan sosial mereka tipis dengan emosi menggebu penuh kritik, mereka tidak memiliki teman atau tempat yang dihormat bahkan sebaliknya malah menuai permusuhan dalam hubungan sosialnya, itulah letak kepelikan sikap Penjilat

Dalam perusahan atau lembaga Kaum penjilat akan binasa jika pimpinan tertinggi peka dan jeli memahami keadaan, melakukan tindakan pemusnahan para pelaku penjilat seperti yang dilakukan oleh Raja-Raja Timur Tengah dan Eropa atau praktik yang dilakukan Sultan Mahmud Al-Fatih dalam pergerakan membasmi tokoh penjilat pada struktur kepemerintahan, namun ironinya terkadang di era sekarang banyak pemimpin mengambil keuntungan dari kaum penjilat, mereka bisa dijadikan inteligent atau tameng dalam membentengi diri dari serbuan protes atau kritik publik.