Cara Menghukum Murid di Sekolah
Table of Contents
Cara Menghukum Murid di Sekolah - Bolehkah guru menghukum muridnya di sekolah.? tentu saja boleh, namun yang akan menjadi permasalahannya adalah jenis atau beban hukuman yang diberikan, hukuman itu harus ada untuk memberikan efek jera (trafikal efect) dengan tujuan tidak terjadi pengulangan dikemudian hari.
Manusia yang umumnya beriskap lupa atau lalai, sebagai upaya mewujudkan kesadaran, setiap pelanggaran yang dilakukan tentunya harus ada konskwensi hukuman terlebih lagi dalam lembaga pendidikan/ sekolah, sebagai wadah membentuk karakter anak manusia.
Jika ada pendapat atau pandangan yang mengatakan hukuman itu tidak perlu diterapkan di dalam pendidikan sekolah, itu merupakan anggapan yang salah dan keliru.
Manusia yang umumnya beriskap lupa atau lalai, sebagai upaya mewujudkan kesadaran, setiap pelanggaran yang dilakukan tentunya harus ada konskwensi hukuman terlebih lagi dalam lembaga pendidikan/ sekolah, sebagai wadah membentuk karakter anak manusia.
Cara Menghukum Murid di Sekolah
Jika ada pendapat atau pandangan yang mengatakan hukuman itu tidak perlu diterapkan di dalam pendidikan sekolah, itu merupakan anggapan yang salah dan keliru.
Menghukum Murid di Sekolah merupakan problem serius di negara ini, sejak berlakunya pasal perlindungan anak pada UUD tahun 2002, membuat masyarakat dan pemerintah memperhatikan pengadaan hukuman yang diberlakukan di dalam ruang lingkup lembaga pendidikan, baik sekolah ataupun perkuliahan.
UUD Perlindungan anak diterapkan atas dasar perhatian para orangtua, pendidik atau oknum untuk tidak melakukan tindakan kekerasan kepada anak didik, namun ironinya bagaimana menerapkan hukuman yang konudisif yang bisa diberlakukan kepada anak-anak sekolah agar tidak melanggar UUD dan aturan Pemerintahan.
Hal ini masih dalam perbincangan dan diskusi para pakar pendidikan, psikolog dan kalangan cendekiawan, namun pada hakikatnya penerapan hukuman itu bisa diterapkan dengan baik oleh masing-masing guru dengan mempelajari culture dan kondisi masyarakat diliingkungan sekolah.
Dalam artikel ini, ada beberapa acuan yang bisa dijadikan sandaran untuk para guru dalam menerapkan hukuman pada peserta didik di sekolah, sehingga mendapat solusi yang tepat dalam memilih hukuman yang kondusif.
UUD Perlindungan anak diterapkan atas dasar perhatian para orangtua, pendidik atau oknum untuk tidak melakukan tindakan kekerasan kepada anak didik, namun ironinya bagaimana menerapkan hukuman yang konudisif yang bisa diberlakukan kepada anak-anak sekolah agar tidak melanggar UUD dan aturan Pemerintahan.
Hal ini masih dalam perbincangan dan diskusi para pakar pendidikan, psikolog dan kalangan cendekiawan, namun pada hakikatnya penerapan hukuman itu bisa diterapkan dengan baik oleh masing-masing guru dengan mempelajari culture dan kondisi masyarakat diliingkungan sekolah.
Dalam artikel ini, ada beberapa acuan yang bisa dijadikan sandaran untuk para guru dalam menerapkan hukuman pada peserta didik di sekolah, sehingga mendapat solusi yang tepat dalam memilih hukuman yang kondusif.
Cara Menerapkan Hukuman di Sekolah
1. Pahami Lingkungan Sekitar
Di daerah mana anda berada.? bagaimana kehidupan sosial disana.? itulah yang menjadi ukuran utama yang harus anda perhatikan, tentunya kualitas watak murid tentunya setiap daerah berbeda, dengan ini bisa dilakukan singkronisasi.
Ada banyak buku pengantar pendidikan, semua mengacu kepada penerapan kata-ucapan dengan nada bahasa rendah dan lemah lembut, ini sama sekali tidak berlaku pada daerah yang keras, maksudnya logat bahasa saat berdialog, begitupula hukuman, jenis hukuman yang bisa diterapkan guru sekolah pada suatu daerah tentunya tidak bisa disamakan dengan daerah lain, contoh dasarnya hukuman sekolah di perkotaan berbeda dengan sekolah yang berada di pedesaan.
2. Hindari Hukuman Non Fisik
Apapun alasannya, seorang guru tidak boleh menerapkan hukuman fisik, apalagi itu menimbulkan bekas, jika itu terjadi maka kemungkinan besar anda akan berlanjut pada proses pidana, jika orangtua murid melaporkan kepada kepolisian atau lembaga terkait.
Bagaimana cara menerapkan hukuman non fisik.?
Tentunya ini membutuhkan kesabaran dan kecerdasan anda sebagai guru, mungkin anda sudah tahu jenis hukuman apa yang cocok, namun terkadang tidak mampu melaksanakannya karena sangat menyita banyak waktu, seperi menyuruh murid menghafal/menyetor hafalannya atau memberikan tugas tambahan dan lain-lain tentunya anda harus siap menambah waktu untuk memantaunya. namun semua itu kembali kepada anda, yang penting jangan pernah anda menyentuh fisik anak dengan dalih hukuman.
Tentunya ini membutuhkan kesabaran dan kecerdasan anda sebagai guru, mungkin anda sudah tahu jenis hukuman apa yang cocok, namun terkadang tidak mampu melaksanakannya karena sangat menyita banyak waktu, seperi menyuruh murid menghafal/menyetor hafalannya atau memberikan tugas tambahan dan lain-lain tentunya anda harus siap menambah waktu untuk memantaunya. namun semua itu kembali kepada anda, yang penting jangan pernah anda menyentuh fisik anak dengan dalih hukuman.
3. Urutan Hukuman
Setiap pelanggaran peraturan sekolah tentunya memiliki tingkatan hukuman, tentunya ini semua sudah tertulis dalam SOP Sekolah anda, namun yang menjadi masalah adalah penerapannya. terkadang guru tidak mau ambil pusing akan hal ini, menyamakan semua hukuman padahal jenis pelanggaran berbeda, ini akan memicu polemik antara siswa dan guru bahkan orangtua, sehingga tujuan dari hukuman (efek jera) tidak akan tercapai.
4. Laksanakan Sesuai SOP yang berlaku
Setiap sekolah tentunya memiliki SOP (Standart Operational Prosedrue) yang berkaitan dengan hukuman, Perihal hukuman di sekolah harus konsisten jika ingin kualitas pendidikan di sekolah itu maju dan berkembang, setelah mengurutkan hukuman dari setiap pelanggaran peraturan sekolah para guru harus menjalankan SOP itu. (perencanaan- kesekapatan- Pelaksanaan).
Berdasarkan fakta dilapangan sebagian sekolah di indonesia hanya sampai pada tahap kesepakatan, misalkan seorang siswa sudah berkali-kali melakukan pelanggaran, berdasarkan SOP yang berlaku dia harus dikeluarkan dari sekolah secara resmi, namun terkadang pihak sekolah mengabaikan SOP yang dibuat sendiri, hasilnya akan terjadi kesenjangan sosial antar siswa.
Jika kita ingin mencari solusi dari Cara Menghukum Murid di Sekolah sebenarnya tidak rumit menemukannya, jika kita paham tujuan dari hukuman itu maka cukup dengan konsisiten dengan kebijakan yang sudah diterapkan di sekolah.
- Pilih Jenis Hukuman
- Laksanakan/Terapkan
- Evaluasi
Pilih Jenis Hukuman
Bagaimana memilih hukuman yang sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan murid, tentunya butuh pemikiran dan telaah mendalam, ada banyak hal yang harus dipertimbangkan sesuai dengan adat dan kultur masyarakat dilingkungan sekolah
Hukuman itu dipilah berdasarkan jenis pelanggaran, seperti perlanggaran disiplin kehadiran, tidak mengenakan seragam sampai kepada tindakan berat, dalam hal ini perlu difikirkan bulir hukuman yang mengarah kepada pendidikan artinya hukuman itu mestinya memiliki nilai atau unsur mendidik.
Selain dari itu diperhatikan juga tahapan-tahapannya, dimulai dari penanganan pelanggaran pertama kedua sampai seterusnya dan yang terpenting semua tatanan dalam hukuman itu harus disosialisasikan kepada orangtua murid, lebih baik lagi ada kesepakatan berupa persetujuan dibuktikan dengan tanda tangan bermaterai.
Laksanakan/Terapkan
Konsisten dalam menerapkan hukuman yang sudah ditetapkan itu harus, sejatinya tidak membelot dari apa yang sudah ditentukan.
Evaluasi
Menerapkan hukuman yang sudah disepakati dalam pelaksanannya tentu ada ditemukan kendala atau ketidak cocokan, disini bisa dilakukan evaluasi dalam memperbaharui peraturan untuk mencapai kesempurnaan.
Bagaimana memilih hukuman yang sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan murid, tentunya butuh pemikiran dan telaah mendalam, ada banyak hal yang harus dipertimbangkan sesuai dengan adat dan kultur masyarakat dilingkungan sekolah
Hukuman itu dipilah berdasarkan jenis pelanggaran, seperti perlanggaran disiplin kehadiran, tidak mengenakan seragam sampai kepada tindakan berat, dalam hal ini perlu difikirkan bulir hukuman yang mengarah kepada pendidikan artinya hukuman itu mestinya memiliki nilai atau unsur mendidik.
Selain dari itu diperhatikan juga tahapan-tahapannya, dimulai dari penanganan pelanggaran pertama kedua sampai seterusnya dan yang terpenting semua tatanan dalam hukuman itu harus disosialisasikan kepada orangtua murid, lebih baik lagi ada kesepakatan berupa persetujuan dibuktikan dengan tanda tangan bermaterai.
Laksanakan/Terapkan
Konsisten dalam menerapkan hukuman yang sudah ditetapkan itu harus, sejatinya tidak membelot dari apa yang sudah ditentukan.
Evaluasi
Menerapkan hukuman yang sudah disepakati dalam pelaksanannya tentu ada ditemukan kendala atau ketidak cocokan, disini bisa dilakukan evaluasi dalam memperbaharui peraturan untuk mencapai kesempurnaan.
Demikian sedikit penjelasan seputar Cara Menghukum Murid di Sekolah, semoga bermanfaat.
